Kamis, 15 September 2011

MENGOBATI ASMA DAN MEMPERBAIKI

SEL ORGAN PERNAFASAN



Asma adalah penyempitan saluran pernafasan. Ini merupakan respon paru-paru terhadap suatu rangsangan. Pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan. Tapi pada paru-paru dengan kondisi tertentu akan terjadi penyempitan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti stress, serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

Saat asma menyerang, otot polos dari bronkitis mengalami kejang. Jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.

Pada saat terjadi penyempitan (sesak nafas), mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien. Ini menyebabkan terjadinya:

  • kontraksi otot polos
  • peningkatan pembentukan lendir
  • perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.

Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.

Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.

Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.

Gejala

Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.

Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.

Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.

Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna,

Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.

Hindari Pengobatan Menggunakan Obat Kimia

Penggunaan tablet obat anti asma kimia dan suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:

  • gangguan proses penyembuhan luka
  • terhambatnya pertumbuhan anak-anak
  • hilangnya kalsium dari tulang
  • perdarahan lambung
  • katarak prematur
  • peningkatan kadar gula darah
  • penambahan berat badan
  • kelaparan
  • kelainan mental

PENGOBATAN

Pengobatan tuntas tanpa efek samping dapat menggunakan kombinasi berikut ini :

  • AA Calc1, mengaktifkan kekebalan tubuh, mencukup kebutuhan kalsium
  • Dycepsin, memperbaiki kerusakan dan kinerja paru-paru, meregenerasi sel-sel pada struktur paru-paru dan organ pernafasan, dan membunuh virus dan bakteri penyebab berbagai gangguan pernafasan
  • Renuvs, berfungsi sebagai oksigen cair, mengobati asma hingga tuntas, membantu pasokan oksigen ke otak dan ke seluruh tubuh dan meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak termasuk organ paru-paru.

Ketiga kombinasi produk di atas telah banyak terbukti dapat mengobati asma yang sudah menahun tak kunjung sembuh

Label: , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda